komputer aplikasi BK
Minggu, 09 November 2014
Jumat, 31 Oktober 2014
psikologi perkembangan
MAKALAH
PERIODE PRANATAL (SEBELUM LAHIR/MASA DALAM KANDUNGAN)
PERIODE PRANATAL (SEBELUM LAHIR/MASA DALAM KANDUNGAN)
Mata Kuliah : Psikologi
Perkembangan
Dosen Pengajar
Esty Ariyani, M.Psi
Di susun oleh :
Kelompok 4
Dwi Wulan Dari
|
:
|
13.21.014869
|
Heppy Ratna Sari
|
:
|
13.21.014495
|
Puspa Dewi
|
:
|
13.21.015205
|
Yuliara
|
:
|
13.21.014498
|
Yurita
|
:
|
13.21.015262
|
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH PALANGKA RAYA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga Kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Psikologi
Perkembangan Periode Pranatal
(sebelum lahir/masa dalam kandungan) dengan lancar.
Maksud dan tujuan kami menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan. Hal ini karena untuk mengetahui bagaimana perkembangan Psikologis Perkembangan Periode Pranatal (sebelum lahir/masa dalam kandungan)
Maksud dan tujuan kami menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan. Hal ini karena untuk mengetahui bagaimana perkembangan Psikologis Perkembangan Periode Pranatal (sebelum lahir/masa dalam kandungan)
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari kekurangan karena kurangnya pengetahuan dan terbatasnya referensi yang kami dapatkan, Sehingga kami memerlukan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat pengetahuan bagi pembaca dan penulis.
Palangka Raya, Oktober 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. LatarBelakang....................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan
Masalah..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3
1. Arti Masa Pranatal................................................................................ 3
2. Konsepsi Awal Kehidupan................................................................... 4
3. Periode-Periode
Perkembangan Pranatal.............................................. 6
4. Faktor
yang Mempengaruhi Perkembangan Pranatal........................... 8
BAB III PENUTUP........................................................................................ 11
A. Kesimpulan........................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 12
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Setiap manusia, sebagai individu yang
normal, akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Proses perkembangan
kehidupan manusia melalui beberapa tahapan. Umumnya, manusia akan selalu berubah mengikuti proses
perkembangan di sekitar kehidupannya, dimulai sejak masa pranatal, masa bayi, lalu
tumbuh menjadi seorang remaja, dewasa, dan kemudian meninggal.
Papalia, Olds, dan Feldman (1998:2004) membagi
perkembangan manusia menjadi Sembilan tahap, yakni: masa pranatal, bayi dibawah tiga
tahun (toddler), anak-anak awal (early childhood), anak-anak
tengah (middle childhood), anak-anak akhir (late childhood),
remaja (adolescence), dewasa muda (young adulthood), dewasa
tengah (middle adulthood), dan dewasa akhir (late adulthood).
Tahapan perkembangan yang dibahas
dalam makalah ini adalah tahapan perkembangan masa pranatal, yaitu tahap perkembangan sebelum kelahiran
sewaktu manusia berada didalam kandungan ibu. Masa pranatal ditandai dengan pembentukan sistem jaringan
dan struktur organ-organ fisik. Proses pertumbuhan dan perkembangannya dimulai
sejak terjadinya konsepsi, yakni pertemuan antara spermatozoa dengan sel telur
yang akan menjadi calon manusia dan berkahir pada saat bayi dilahirkan. Masa
ini berlangsung antara 180 sampai 344 hari lamanya.
Masa pranatal merupakan proses pertumbuhan dan
perkembangan awal dalam kehidupan manusia. Para ahli menyebutnya sebagai masa
perubahan evolusi janin dalam kandungan. Kondisi janin dalam kandungan sangat rentan terhadap
pengaruh lingkungan hidupnya, yakni seberapa jauh ibunya memiliki taraf
kesehatan, kebiasaan, dan perilaku yang baik atau tidak. Hal ini penting untuk
diperhatikan, karena akan berpengaruh pada perkembangan janin dan berpengaruh
pula pada tahap-tahap perkembangan selanjutnya. Karena hal tersebut di atas, maka kami merasa tertarik untuk mengkaji dan
membahasnya secara lebih luas dalam makalah ini.
1.2 Rumusan
Masalah
a. Apa arti dari masa pranatal?
b. Bagaimana konsepsi awal kehidupan?
c. Bagaimana perkembangan periode pranatal?
d. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi periode pranatal?
1.3 Tujuan Masalah
a. Mampu mengetahui arti masa pranatal
b. Mampu mengetahui dan memahami konsepsi awal kehidupan
c. Mampu mengetahui dan memahami perkembangan periode pranatal
d. Mampu mengetahui faktor yang mempengaruhi periode pranatal
BAB II
PEMBAHASAN
1. Arti Masa Pranatal
Periode perkembangan yang pertama
dalam jangka kehidupan manusia ini yang dinamakan masa pranatal, dimulai pada waktu
konsepsi, yaitu pembuahan dari ovum oleh sel sperma, dan berakhir pada waktu pembuahan.
Masa ini pada umumnya berlangsung selama 9 bulan kalender ditambah sepuluh hari
atau sekitar 280 hari sebelum lahir.
Walau masa pranatal ini relative pendek, akan tetapi penting
karena 4 hal, yaitu:
a. Segala sesuatu yang didapatkan dari warisan, yang menjadi
dasar bagi perkembangan selanjutnya, ditetapkan pada
masa ini.
b. Keadaan-keadaan yang menguntungan di dalam badan ibu
dapat memelihara perkembangan dari potensi-potensi yang didapatkan dari
warisan, sedangkan keadaan-keadaan yang kurang baik dapat menghambat ataupun
merubah pola perkembangan yang akan datang.
c. Apabila dibandingkan dengan keadaan di dalam
periode-periode, perkembangan yang lain, maka di dalam masa ini terjadi
pertumbuhan dan perkembangan yang lebih banyak dari pada di dalam
peroiode-periode perkembangan lainnya di seluruh kehidupan manusia.
d. Waktu ini adalah waktu di mana orang-orang yang berarti
dan penting bagi seseorang, menentukan sikap terhadapnya, jelasnya orang tua
menentukan sikapnya terhadap bayi yang akan datang. Sikap-sikap ini mempunyai
pengaruh yang besar terhadap cara-cara mereka akan menghadapi dia, terutama
dalam-tahun-tahun pembentukan dirinya, ialah tahun-tahun pertama dalam
kehidupannya, dan cara-cara tersebut sangat mempengaruhi perkembangan
selanjutnya.
e. Periode pranatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya, baik fisik
maupun psikologis. Meakipun tidak dapat diklaim bahwa periode ini merupakan
periode yang paling berbahaya dalam seluruh rentang kehidupan. Banyak yang
percaya bahwa masa anak-anak lebih berbahaya, tetapi jelas bahwa periode ini
merupakan masa dimana bahaya-bahaya lingkungan atau bahaya-bahaya psikologis
dapat sangat mempengaruhi pola perkembangan selanjutnya atau bahkan dapat
mengakhiri suatu perkembangan.
f. Periode pranatal merupakan saat di mana orang-orang yang
berkepentigan membentuk sikap-sikap pada diri individu yang baru di ciptakan.
Sikap-sikap ini akan sangat mempengaruhi cara bagaimana individu-individu ini
diperlakukan, terutama tahun-tahun pertama pembentukan kepribadiannya. Kalau sikap-sikap ini
sangat bersifat emosional, maka hal ini
dapat dan seringkali merusak keseimbangan ibu, dan dengan demikian menganggu
kondisi-kondisi di dalam tubuh ibu yang sangat penting bagi perkembangan normal
dari individu yang baru diciptakan.
2. Konsepsi Awal Kehidupan
Periode pranatal atau masa sebelum lahir adalah periode awal
perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika ovum wanita
dibuahi oleh seperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu.
Dilihat dari segi waktunya, periode pranatal ini merupakan perkembangan manusia yang
paling singkat, tetapi justru pada masa inilah dipandang terjadi perkembangan
yang sangat
cepat dalam diri individu.
Pada masa-masa awal penelitian
ilmiah tentang perkembangan anak yang
dilakukan oleh para ahli psikologi (Barat), Perkembangan individu pada masa pranatal ini kurang mendapat
perhatian, bahkan cenderung diabaikan. Pada masa-masa awal ini penelitian yang
dilakukan oleh sebagian besar ahli psikologi (Barat) cenderung dimulai dari
periode bayi yang baru lahir dan mengabaikan periode pralahir. Hal ini adalah
karena mereka menganggap bahwa perkembangan hidup individu dalam rahim ibu
sifatnya perkembangan fisik, dan karenanya hanya memberi sedikit sumbangan bagi
pemahaman psikologis tentang perkembangan.
Kemudian baru pada pertengahan tahun
1940 muncul kesadaran bahwa mengetahui segala kejadian pada masa pranatal sangat penting
untuk dapat memahami secara utuh pola perkembangan yang normal. Bahkan
belakangan ini penelitian ilmiah telah menunjukkan fakta bahwa terdapat
sejumlah pola perkembangan penting yang terjadi pada periode pranatal. Karena itu, pranatal ini bukan saja
merupakan periode khusus dalam rentang hidup manusia, tetapi juga merupakan
periode yang sangat menentukan.
Para ahli
psikologi perkembangan menyakini bahwa kehidupan manusia berawal dari pertemuan
sel sperma laki-laki dan sel telur wanita. Pada saat itu, sel sperma pria
bergabung dengan sel telur wanita (ovum) dan menghasilkan satu bentuk sel yang
telah terbuahi, yang disebut zigot, yang
dalam psikologi Islam disebut nuthfah, yaitu
air mani (sperma) yang keluar dari sulbi (tulang
belakang) laki-laki lalu bersarang di rahim perempuan.
Sperma dan sel telur itu dibuat oleh sel-sel
perkembangbiakan, yang disebut “sel benih”
(germ cell). Sel-sel ini mengandung
46 kromosom, yang diperoleh dari sperma ayah dan ovum ibu, yang dibentuk
menjadi 23 pasang. Dalam setiap pasang kromosom terdiri dari satu kromosom
pihak ayah dan satu kromosom pihak ibu, dan setiap pasang kromosom ini
mempunyai bentuk dan ukuran yang jelas.
Dalam pembuahan normal, ovum berada
dalam salah satu tabung falopi ketika bergerak dari satu ovarium ke rahim.
Sebagai hasil hubungan kelamin, spermatozoa pria dalam jumlah besar diletakkan
dalam ulut rahim dan bergerak menuju tabung falopi. Mereka ditarik ke dalam
ovum oleh gaya hormonal yang kuat. Setelah satu sel sperma memasuki ovum,
permukaan ovum seketika berubah, sehingga tidak ada sperma lain yang dapat
memasukinya. Bila satu sperma menembus dinding ovum, maka inti sel saling
mendekat. Membrane yang mengelilingi masing-masing pecah, dan kedua inti
bersatu.
Pembuahan saat ovum berada di dalam
tuba falopi tersebut dinamai dengan fertilasi.
Ada 3 hal penting, yang berhubungan dengan fertilasi, yaitu:
a. Pada ovum dibuahi oleh spermatozoa, sifat-sifat warisan
dari individu yang baru ditentukan.
b. Pada waktu ini juga jenis kelamin ditentukan.
c. Apakah individu yang akan terjadi merupakan individu yang
tunggal atau akan terjadi beberapa individu tergantung daripada kejadian-kejadian
pada waktu adanya fertilasi dan kadang-kadang terjadi anak kembar.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa
sel-sel sperma pria dan sel-sel telur (ovum) wanita pada dasarnya memiliki daya
hidup atau energy kehidupan, yang dalam psikologi Islam disebut “hayat”. Karena sperma dan ovum memiliki
daya hidup, maka ia mampu menjalin hubungan satu sama lain, sehingga pada
giliranya menghasilkan benih manusia (embrio).
Kemudian karena adanya daya hidup ini pulalah yang membuat janin dalam
kandungan dapat hidup dan berkembang, hingga lahir menjadi individu baru.
Semua ini memperkuat anggapan yang
menyatakan bahwa perkembangan dan kehidupan manusia dimulai dari masa pranatal, yakni sejak
terjadinya pembuahan sel telur (ovum) wanita oleh sel sperma laki-laki dan
terbentuknya zigot.
3.
Periode-Periode
Perkembangan Pranatal
Periode pranatal berlansung selama sepuluh bulan
berdasarkan perhitungan bulan yang masing-masing panjangnya dua puluh delapan
hari atau Sembilan bulan kalender. Tetapi periode ini dapat dan memang
berbeda-beda panjangnya, berkisar dari 180 sampai 344 hari. Bayi-bayi yang dilahirkan
sebelum waktunya kira-kira tiga kali lebih banyak daripada bayi-bayi yang
dilahirkan melebihi waktunya.
Meredith melaporkan bahwa panjang rata-rata periode
pranatal mencakup 38 minggu atau 266 hari. Namun 70 % bayi berkisar antara 36
sampai 40 minggu (252 sampai 280 hari) dan 98 % berkisar dari 34 sampai 42
minggu (238 sampai 294 hari). Karena perkembangan sebelum kelahiran berjalan teratur dan dapat
diramalkan, maka ada kemungkinan untuk memberi jadwal waktu dari proses
perkembangan yang penting selama periode ini. Periode pranatal biasanya dibagi dalam tiga tahap perode zigot,
embrio, dan janin masing-masing mempunyai panjang waktu yang dapat diramalkan
dan ditandai dengan perkembangan khusus.
Kalau
terjadi hambatan yang mencegah terjadinya perkembangan menurut waktu yang
tepat, individu akan mengalami cacat yang menganggu selama hidupnya. Para ahli
membagi pertumbuhan dan perkembangan masa prenatal menjadi tiga tahap, yaitu:
a. Tahap Germinal
Tahap germinal (praembrionik)
merupakan awal dari kehidupan manusia. Proses ini dimulai ketika sperma
melakukan penetrasi terhadap sel telur dalam proses pembuahan yang normalnya
terjadi akibat hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan. Pada tahap ini zygote
terbentuk, kemudian bergerak ke bawah tubafalopi menuju rahim. Zygote
ini merupakan sel tunggal yang kemudian akan mengalami perkembangbiakan menjadi
dua sel identik. Sel-sel tersebut terus berkembang menjadi jutaan sel. Proses
perkembangan zygote di dalam rahim ini disebut blastosyst. Bagian
luar blastosyst akan menjadi plasenta, sedangkan bagian dalam akan
menjadi embrio.
Pada minggu kedua, placenta mulai
terbentuk. Bagian dalam sel memadat dan berkembang menjadi tiga lapisan yang
disebut piringan embrionik (embryonic disc), yaitu: (a) ectoderm,
lapisan paling luar yang akan berkembang menjadi kulit janin, (b) endoderm,
lapisan paling dalam yang bakal menjadi organ-organ internal, seperti sistem
pernafasan, sistem pencernaan, pancreas atau organ internal lainnya, (c)
mesoderm, lapisan tengah yang
berfungsi untuk memisahkan antara kulit dalam, otot-otot, tulang, sistem
sirkulasi udara maupun pengeluaran lain(anus). Zigote yang sudah menjadi calon makhluk hidup mulai menempel pada dinding
rahim. Proses menempel atau melekatnya zigot pada dinding rahim setelah masa
konsepsi dinamakan implantasi.
b. Tahap Embrio
Tahap embrio dimulai ketika zigot
telah tertanam dengan baik pada dinding rahim. Dalam tahap ini, system dan
organ dasar bayi mulai terbentuk dari susunan sel. Masa ini dianggap sebagai
masa yang kritis karena bentuk fisik yang saat itu berkembang pesat dapat
terganggu oleh kondisi yang kurang baik. Bila organisme memperoleh perawatan intensif, maka ia akan
berkembang menjadi individu yang normal, sehat fisik maupun psikis. Sebaliknya
bila kurang memperoleh perhatian dengan baik, organism akan berkembang menjadi
individu yang abnormal, baik fisik ataupun psikis.
Diantara placenta dan bayi terdapat
tiga pembuluh darah mirip tali panjang yang disebut tali pusar. Salah satu
pembuluh ini berfungsi untuk mengangkut darah yang berisi sari makanan dan
oksigen dari placenta ke bayi, Dua saluran yang lainnya berfungsi untuk
melakukan transportasi darah yang berisi karbon dioksida dan pembuangan dari bayi ke placenta. Jika kita mengikuti
perkembangan embrio, kita akan menemukan setelah empat minggu, proses
differensiasi mulai terjadi dimana sekelompok sel di dalam embrio mengubah
dirinya menjadi bentuk organ tertentu yang lebih besar.
B.
Tahap Janin
Masa ini memiliki pertumbuhan yang
sangat cepat. Embrio yang berkembang menjadi janin sudah memiliki organ-organ
internal (jantung, paru-paru, usus besar dan sebagainya) dan eksternal (tangan,
kaki, jari-jari kepala) secara lengkap. Janin makin memanjang dan system organ
tubuh berkembang semakin kompleks. Hal ini akan terus berlangsung hingga
organisme itu matang dan siap untuk dilahirkan.
Periode Janin (akhir bulan kedua perhitungan
menurut bulan sampai lahir).
·
Terjadi perubahan
pada bagian-bagian tubuh yang telah terbentuk, baik dalam bentuk/rupa maupun
perubahan aktual, dan terjadi perubahan dalam fungsi. Tidak tampak
bentuk-bentuk baru pada saat ini.
·
Pada akhir bulan
ketiga, beberapa organ dalam cukup berkembang sehingga dapat mulai berfungsi.
Denyut jantung janin dapat diketahui sekitar minggu kelima belas.
·
Pada akhir bulan
kelima, berbagai organ dalam telah menempati posisi hampir seperti posisi di
dalam tubuh dewasa.
·
Sel-sel saraf, yang
ada sejak minggu ketiga, jumlahnya meningkat pesat selama bulan-bulan kedua, ketiga,
dan keempat. Apakah peningkatan pada saat ini akan terus berlangsung atau
tidak, bergantung pada kondisi di dalam tubuh ibu, seperti kekurangan gizi yang
sebaliknya mempengaruhi perkembangan sel saraf terutama dalam bulan-bulan
terakhir periode prenatal.
·
Biasanya
gerak-gerak janin tampak pertama kali antara minggu kedelapan belas dan dua
puluh. Kemudian meningkat cepat sampai akhir bulan kesembilan di mana gerakan
mulai berkembang karena penuhnya pembungkus janin dan tekanan pada otak janin
pada saat janin mengambil posisi kepala di bawah di daerah pinggul dalam
persiapan untuk lahir. Gerak-gerak janin ini berlainan macamnya, yaitu
menggelinding dan menendang, gerak pendek atau cepat.
·
Pada akhir bulan
ketujuh, janin sudah cukup berkembang dan dapat hidup bila lahir sebelum
waktunya.
·
Pada akhir bulan
kedelapan, tubuh janin sudah lengkap terbentuk, meskipun lebih kecil
dibandingkan dengan bayi normal yang cukup bulannya.
4.
Faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Pranatal
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa periode pranatal merupakan periode yang sangat penting dan menentukan perkembangan
individu pada periode berikutnya selama periode pranatal ini rahim merupakan lingkungan yang sangat menentukan perkembangn
janin. Pada umumnya, Kondisi rahim ibu itu sangat nyaman bagi janin dan
terlindung dari setiap gangguan tetapi hal ini tidak berarti bahwa janin
tersebut secara absolute luput dari pengaruh-pengaruh luar.
Sebagian besar proses pertumbuhan ibu sangat bargantung pada kondisi
internal ibu baik kondisi fisik maupun psikisnya. Sebab ibu dan janin merupakan
satu uniza organik yang tunggal. Semua kebutuhan ibu dan janin di penuhi
melalui proses fisiologis yang sama. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
perkembangan pranatal:
a. Makanan
Ibu yang mengandung harus makan makanan yang sehat, yang banyak mengandung
vitamin-vitamin serta sedapat mungkin ditambah dengan vitamin-vitamin khusus
diluar makanan sehari-hari. Kekurangan vitamin-vitamin dapat menyebabkan adanya
gangguan-gangguan mental atau keabnormalan fisik, seperti tulang-tulang lemah,
timbul penyakit kulit, kelemahan jasmaniah pada umumnya, ketidak tenangan, dan
sebagainya.
b. Penyakit/ Kesehatan ibu
Penyakit itu kadang-kadang dapat mempengaruhi fetus, akan tetapi
kadang-kadang ibu-ibu yang mempunyai penyakit tertentu dapat juga melahirkan
bayi-bayi yang sehat dan normal.
c. Alkohol
Ibu-ibu yang sering minum minuman keras, kerap kali melahirkan bayi-bayi yang kurang sehat fisik maupun mental.
d. Tembakau
Nikotin yang terdapat dalam tembakau yang diisap oleh ibu pada waktu
merokok, menyebabkan gangguan-gangguan dalam tekanan darah dan jalannya jantung
ibu. Jadi dengan merokok akan mempengaruhi jantung bayi secara tidak baik.
e. Pengalaman-pengalaman emosional
ibu
Ibu pada waktu mengandung mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan
baginya, akan melahirkan bayi-bayi yang tidak tenang, sering menangis, sukar
tidur dan sebagainya. Oleh karena itu, harus diusahakan agar supaya di waktu
mengandung suasana hati ibu selalu senang dan gembira. Sedangkan para
ahli psikologi perkembangan yang membahas mengenai perkembangan manusia selalu
mengkaitkan istilah nature dan nurture. Dimana setiap perkembangan manusia dipengaruhi oleh
interaksi dari kedua hal tersebut.
Konsep nature muncul
dipengaruhi oleh aliran filsafat barat yang dikemukakan oleh Jean Jacquess
Rousseau. Ia menyatakan bahwa faktor-faktor alamiah mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia. Istilah nature mengandung pengertian
faktor-faktor alamiah yang berhubungan dengan aspek bio-fisiologis terutama
keturunan, genetis dan herediter. Perkembangan manusia sangat dipengaruhi oleh
faktor keturunan. Sifat-sifat, maupun kepribadian yang dimiliki oleh orang tua
akan diturunkan melalui unsur gen kepada anak-anaknya. Bukan hanya yang bersifat
fisiologis seperti: berat badan, tinggi badan , warna kulit, rambut, jenis
penyakit, akan tetapi juga karakteritik psikologis yang menyangkut tipe,
kepribadian, kecerdasan, bakat, kreativitas, dan lain-lain.
Sedangkan konsep nurture
dipengaruhi oleh aliran filsafat empirisme yang dikemukakan oleh Jhon Locke.
Melalui teori tabula rasa, Locke mengatakan bahwa manusia dilahirkan dalam
keadaan suci, bagaikan kertas putih yang masih bersih, ia percaya bahwa baik
dan buruknya perkembangan hidup manusia tidak dilepaskan dari pengaruh
lingkungannya. Konsep nurture merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan
lingkungan eksternal, seperti: pola asuh, pendidikan, sosial budaya, media
masa, status sosial ekonomi, agama, dan sebagainya. Seorang individu akan berkembang
menjadi orang dewasa yang baik, mandiri, cerdas, dan bertanggung jawab, apabila
ia berada dalam lingkungan hidup yang mendukung perkembangan tersebut.
Lingkungan hidup yang buruk akan menyebabkan individu berkembang menjadi
seorang pribadi yang tidak baik, bodoh, jahat, dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keberlangsungan
masa pranatal merupakan proses pertumbuhan dan
perkembangan awal dalam kehidupan manusia. Proses pertumbuhan dan
perkembangannya dimulai sejak terjadinya konsepsi, yakni pertemuan antara
sperma dan sel telur (ovum) yang akan menghasilkan benih manusia (zygote)
yang kemudian berkembang menjadi organism atau janin (embrio) sebagai
calon manusia yang dikenal sebagai fetus (bayi dalam kandungan). Pada umumnya, masa
prenatal berlangsung sekitar sembilan bulan atau 266 hari dan berakhir
Pada saat bayi dilahirkan, variasi
individual memang sering terjadi, ada yang lahir lebih awal (premature)
dari waktu tersebut dan ada pula yang lebih lambat (late mature), tergantung
pada kondisinya masing-masing.
Ada tiga faktor dominan yang
mempengaruhi proses perkembangan pada masa pranatal, yaitu faktor pembawaan (heredity)
yang merupakan kondisi yang memungkinkan berlangsungnya proses perkembangan,
dan faktor waktu (time) yang merupakan saat-saat tibanya masa peka atau
kematangan (maturation).
Masa pranatal merupakan masa yang harus mendapat perhatian
serius, karena apapun yang terjadi pada masa ini, baik positif maupun negative,
akan berpengaruh pada tahap-tahap perkembangan selanjutnya. Setiap kondisi yang
tidak baik akan membawa dampak buruk bagi pertumbuhan dan perkembangannya di
kemudian hari. Oleh sebab itu, berbagai cara dan upaya dilakukan oleh para ahli
psikologi perkembangan dan para ahli medis agar proses pertumbuhan dan
perkembangan masa kehamilan berjalan dengan baik dan lancar. Namun, upaya ini
tidak akan maksimal tanpa adanya kerjasama dari calon ayah dan calon ibu.
DAFTAR PUSAKA
Desmita dan Samsunuwiyati.
2006. Psikologi Perkembangan, Bandung:PT
Remaja Rosdakarya
Elizabeth B. Hurlock, 1980, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan, Jakarta:PT
Erlangga
Langganan:
Postingan (Atom)