Jumat, 31 Oktober 2014

psikologi perkembangan



MAKALAH
PERIODE PRANATAL (SEBELUM  LAHIR/MASA DALAM KANDUNGAN)

Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan

Dosen Pengajar
Esty Ariyani, M.Psi


Di susun oleh :
Kelompok 4


Dwi Wulan Dari
:
13.21.014869
Heppy Ratna Sari
:
13.21.014495
Puspa Dewi
:
13.21.015205
Yuliara
:
13.21.014498
Yurita
:
13.21.015262



 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
         FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
       UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH PALANGKA RAYA
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Psikologi Perkembangan  Periode Pranatal (sebelum  lahir/masa dalam kandungan) dengan lancar.
Maksud dan tujuan kami menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan. Hal ini karena untuk mengetahui bagaimana perkembangan Psikologis Perkembangan  Periode Pranatal (sebelum lahir/masa dalam kandungan)

     Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari kekurangan karena kurangnya pengetahuan dan terbatasnya referensi yang kami dapatkan, Sehingga kami memerlukan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat pengetahuan bagi pembaca dan penulis.




Palangka Raya,     Oktober 2014


Penyusun
 










DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................      ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................      iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................      1
A.    LatarBelakang.......................................................................................      1
B.     Rumusan Masalah.................................................................................      2
C.     Tujuan Masalah.....................................................................................      2

BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................      3
1.      Arti Masa Pranatal................................................................................      3
2.      Konsepsi Awal Kehidupan...................................................................      4
3.      Periode-Periode Perkembangan Pranatal..............................................      6
4.      Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pranatal...........................      8

BAB III PENUTUP........................................................................................      11
A.    Kesimpulan...........................................................................................      11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................      12
LAMPIRAN








BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Setiap manusia, sebagai individu yang normal, akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Proses perkembangan kehidupan manusia melalui beberapa tahapan. Umumnya, manusia akan selalu berubah mengikuti proses perkembangan di sekitar kehidupannya, dimulai sejak masa pranatal, masa bayi, lalu tumbuh menjadi seorang remaja, dewasa, dan kemudian meninggal.

Papalia, Olds, dan Feldman (1998:2004) membagi perkembangan manusia menjadi Sembilan tahap, yakni: masa pranatal, bayi dibawah tiga tahun (toddler), anak-anak awal (early childhood), anak-anak tengah (middle childhood), anak-anak akhir (late childhood), remaja (adolescence), dewasa muda (young adulthood), dewasa tengah (middle adulthood), dan dewasa akhir (late adulthood).

Tahapan perkembangan yang dibahas dalam makalah ini adalah tahapan perkembangan masa pranatal, yaitu tahap perkembangan sebelum kelahiran sewaktu manusia berada didalam kandungan ibu. Masa pranatal ditandai dengan pembentukan sistem jaringan dan struktur organ-organ fisik. Proses pertumbuhan dan perkembangannya dimulai sejak terjadinya konsepsi, yakni pertemuan antara spermatozoa dengan sel telur yang akan menjadi calon manusia dan berkahir pada saat bayi dilahirkan. Masa ini berlangsung antara 180 sampai 344 hari lamanya.

Masa pranatal merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan awal dalam kehidupan manusia. Para ahli menyebutnya sebagai masa perubahan evolusi janin dalam kandungan. Kondisi janin dalam kandungan sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan hidupnya, yakni seberapa jauh ibunya memiliki taraf kesehatan, kebiasaan, dan perilaku yang baik atau tidak. Hal ini penting untuk diperhatikan, karena akan berpengaruh pada perkembangan janin dan berpengaruh pula pada tahap-tahap perkembangan selanjutnya. Karena hal tersebut di atas, maka kami merasa tertarik untuk mengkaji dan membahasnya secara lebih luas dalam makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
a.       Apa arti dari masa pranatal?
b.      Bagaimana konsepsi awal kehidupan?
c.       Bagaimana perkembangan periode pranatal?
d.      Apa sajakah faktor yang mempengaruhi periode pranatal?
1.3 Tujuan Masalah
a.       Mampu mengetahui arti masa pranatal
b.      Mampu mengetahui dan memahami konsepsi awal kehidupan
c.       Mampu mengetahui dan memahami perkembangan periode pranatal
d.      Mampu mengetahui faktor yang mempengaruhi periode pranatal


























     BAB II
PEMBAHASAN

1.   Arti Masa Pranatal
Periode perkembangan yang pertama dalam jangka kehidupan manusia ini yang dinamakan masa pranatal, dimulai pada waktu konsepsi, yaitu pembuahan dari ovum oleh sel sperma, dan berakhir pada waktu pembuahan. Masa ini pada umumnya berlangsung selama 9 bulan kalender ditambah sepuluh hari atau sekitar 280 hari sebelum lahir.
Walau masa pranatal ini relative pendek, akan tetapi penting karena 4 hal, yaitu:
a.    Segala sesuatu yang didapatkan dari warisan, yang menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya, ditetapkan pada masa ini.
b.   Keadaan-keadaan yang menguntungan di dalam badan ibu dapat memelihara perkembangan dari potensi-potensi yang didapatkan dari warisan, sedangkan keadaan-keadaan yang kurang baik dapat menghambat ataupun merubah pola perkembangan yang akan datang.
c.    Apabila dibandingkan dengan keadaan di dalam periode-periode, perkembangan yang lain, maka di dalam masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang lebih banyak dari pada di dalam peroiode-periode perkembangan lainnya di seluruh kehidupan manusia.
d.   Waktu ini adalah waktu di mana orang-orang yang berarti dan penting bagi seseorang, menentukan sikap terhadapnya, jelasnya orang tua menentukan sikapnya terhadap bayi yang akan datang. Sikap-sikap ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap cara-cara mereka akan menghadapi dia, terutama dalam-tahun-tahun pembentukan dirinya, ialah tahun-tahun pertama dalam kehidupannya, dan cara-cara tersebut sangat mempengaruhi perkembangan selanjutnya.
e.    Periode pranatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya, baik fisik maupun psikologis. Meakipun tidak dapat diklaim bahwa periode ini merupakan periode yang paling berbahaya dalam seluruh rentang kehidupan. Banyak yang percaya bahwa masa anak-anak lebih berbahaya, tetapi jelas bahwa periode ini merupakan masa dimana bahaya-bahaya lingkungan atau bahaya-bahaya psikologis dapat sangat mempengaruhi pola perkembangan selanjutnya atau bahkan dapat mengakhiri suatu perkembangan.


f.    Periode pranatal merupakan saat di mana orang-orang yang berkepentigan membentuk sikap-sikap pada diri individu yang baru di ciptakan. Sikap-sikap ini akan sangat mempengaruhi cara bagaimana individu-individu ini diperlakukan, terutama tahun-tahun pertama pembentukan kepribadiannya. Kalau sikap-sikap ini sangat  bersifat emosional, maka hal ini dapat dan seringkali merusak keseimbangan ibu, dan dengan demikian menganggu kondisi-kondisi di dalam tubuh ibu yang sangat penting bagi perkembangan normal dari individu yang baru diciptakan.

2.   Konsepsi Awal Kehidupan
Periode pranatal atau masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika ovum wanita dibuahi oleh seperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu. Dilihat dari segi waktunya, periode pranatal ini merupakan perkembangan manusia yang paling singkat, tetapi justru pada masa inilah dipandang terjadi perkembangan yang sangat cepat dalam diri individu.
Pada masa-masa awal penelitian ilmiah  tentang perkembangan anak yang dilakukan oleh para ahli psikologi (Barat), Perkembangan individu pada masa pranatal ini kurang mendapat perhatian, bahkan cenderung diabaikan. Pada masa-masa awal ini penelitian yang dilakukan oleh sebagian besar ahli psikologi (Barat) cenderung dimulai dari periode bayi yang baru lahir dan mengabaikan periode pralahir. Hal ini adalah karena mereka menganggap bahwa perkembangan hidup individu dalam rahim ibu sifatnya perkembangan fisik, dan karenanya hanya memberi sedikit sumbangan bagi pemahaman psikologis tentang perkembangan.
Kemudian baru pada pertengahan tahun 1940 muncul kesadaran bahwa mengetahui segala kejadian pada masa pranatal sangat penting untuk dapat memahami secara utuh pola perkembangan yang normal. Bahkan belakangan ini penelitian ilmiah telah menunjukkan fakta bahwa terdapat sejumlah pola perkembangan penting yang terjadi pada periode pranatal. Karena itu, pranatal ini bukan saja merupakan periode khusus dalam rentang hidup manusia, tetapi juga merupakan periode yang sangat menentukan.



Para ahli psikologi perkembangan menyakini bahwa kehidupan manusia berawal dari pertemuan sel sperma laki-laki dan sel telur wanita. Pada saat itu, sel sperma pria bergabung dengan sel telur wanita (ovum) dan menghasilkan satu bentuk sel yang telah terbuahi, yang disebut zigot, yang dalam psikologi Islam disebut nuthfah, yaitu air mani (sperma) yang keluar dari sulbi (tulang belakang) laki-laki lalu bersarang di rahim perempuan.
Sperma dan sel telur itu dibuat oleh sel-sel perkembangbiakan, yang disebut “sel benih” (germ cell). Sel-sel ini mengandung 46 kromosom, yang diperoleh dari sperma ayah dan ovum ibu, yang dibentuk menjadi 23 pasang. Dalam setiap pasang kromosom terdiri dari satu kromosom pihak ayah dan satu kromosom pihak ibu, dan setiap pasang kromosom ini mempunyai bentuk dan ukuran yang jelas.
Dalam pembuahan normal, ovum berada dalam salah satu tabung falopi ketika bergerak dari satu ovarium ke rahim. Sebagai hasil hubungan kelamin, spermatozoa pria dalam jumlah besar diletakkan dalam ulut rahim dan bergerak menuju tabung falopi. Mereka ditarik ke dalam ovum oleh gaya hormonal yang kuat. Setelah satu sel sperma memasuki ovum, permukaan ovum seketika berubah, sehingga tidak ada sperma lain yang dapat memasukinya. Bila satu sperma menembus dinding ovum, maka inti sel saling mendekat. Membrane yang mengelilingi masing-masing pecah, dan kedua inti bersatu.
Pembuahan saat ovum berada di dalam tuba falopi tersebut dinamai dengan fertilasi. Ada 3 hal penting, yang berhubungan dengan fertilasi, yaitu:
a.       Pada ovum dibuahi oleh spermatozoa, sifat-sifat warisan dari individu yang baru ditentukan.
b.      Pada waktu ini juga jenis kelamin ditentukan.
c.       Apakah individu yang akan terjadi merupakan individu yang tunggal atau akan terjadi beberapa individu tergantung daripada kejadian-kejadian pada waktu adanya fertilasi dan kadang-kadang terjadi anak kembar.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa sel-sel sperma pria dan sel-sel telur (ovum) wanita pada dasarnya memiliki daya hidup atau energy kehidupan, yang dalam psikologi Islam disebut “hayat”. Karena sperma dan ovum memiliki daya hidup, maka ia mampu menjalin hubungan satu sama lain, sehingga pada giliranya menghasilkan benih manusia (embrio). Kemudian karena adanya daya hidup ini pulalah yang membuat janin dalam kandungan dapat hidup dan berkembang, hingga lahir menjadi individu baru.
Semua ini memperkuat anggapan yang menyatakan bahwa perkembangan dan kehidupan manusia dimulai dari masa pranatal, yakni sejak terjadinya pembuahan sel telur (ovum) wanita oleh sel sperma laki-laki dan terbentuknya zigot.

3.      Periode-Periode Perkembangan Pranatal
Periode pranatal berlansung selama sepuluh bulan berdasarkan perhitungan bulan yang masing-masing panjangnya dua puluh delapan hari atau Sembilan bulan kalender. Tetapi periode ini dapat dan memang berbeda-beda panjangnya, berkisar dari 180 sampai 344 hari. Bayi-bayi yang dilahirkan sebelum waktunya kira-kira tiga kali lebih banyak daripada bayi-bayi yang dilahirkan melebihi waktunya.
Meredith melaporkan bahwa panjang rata-rata periode pranatal mencakup 38 minggu atau 266 hari. Namun 70 % bayi berkisar antara 36 sampai 40 minggu (252 sampai 280 hari) dan 98 % berkisar dari 34 sampai 42 minggu (238 sampai 294 hari). Karena perkembangan sebelum kelahiran berjalan teratur dan dapat diramalkan, maka ada kemungkinan untuk memberi jadwal waktu dari proses perkembangan yang penting selama periode ini. Periode pranatal biasanya dibagi dalam tiga tahap perode zigot, embrio, dan janin masing-masing mempunyai panjang waktu yang dapat diramalkan dan ditandai dengan perkembangan khusus.
      Kalau terjadi hambatan yang mencegah terjadinya perkembangan menurut waktu yang tepat, individu akan mengalami cacat yang menganggu selama hidupnya. Para ahli membagi pertumbuhan dan perkembangan masa prenatal menjadi tiga tahap, yaitu:
a.    Tahap Germinal
Tahap germinal (praembrionik) merupakan awal dari kehidupan manusia. Proses ini dimulai ketika sperma melakukan penetrasi terhadap sel telur dalam proses pembuahan yang normalnya terjadi akibat hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan. Pada tahap ini zygote terbentuk, kemudian bergerak ke bawah tubafalopi menuju rahim. Zygote ini merupakan sel tunggal yang kemudian akan mengalami perkembangbiakan menjadi dua sel identik. Sel-sel tersebut terus berkembang menjadi jutaan sel. Proses perkembangan zygote di dalam rahim ini disebut blastosyst. Bagian luar blastosyst akan menjadi plasenta, sedangkan bagian dalam akan menjadi embrio.
Pada minggu kedua, placenta mulai terbentuk. Bagian dalam sel memadat dan berkembang menjadi tiga lapisan yang disebut piringan embrionik (embryonic disc), yaitu: (a) ectoderm, lapisan paling luar yang akan berkembang menjadi kulit janin, (b) endoderm, lapisan paling dalam yang bakal menjadi organ-organ internal, seperti sistem pernafasan, sistem pencernaan, pancreas atau organ internal lainnya, (c) mesoderm, lapisan tengah yang berfungsi untuk memisahkan antara kulit dalam, otot-otot, tulang, sistem sirkulasi udara maupun pengeluaran lain(anus). Zigote yang sudah menjadi calon makhluk hidup mulai menempel pada dinding rahim. Proses menempel atau melekatnya zigot pada dinding rahim setelah masa konsepsi dinamakan implantasi.
b.   Tahap Embrio
Tahap embrio dimulai ketika zigot telah tertanam dengan baik pada dinding rahim. Dalam tahap ini, system dan organ dasar bayi mulai terbentuk dari susunan sel. Masa ini dianggap sebagai masa yang kritis karena bentuk fisik yang saat itu berkembang pesat dapat terganggu oleh kondisi yang kurang baik. Bila organisme memperoleh perawatan intensif, maka ia akan berkembang menjadi individu yang normal, sehat fisik maupun psikis. Sebaliknya bila kurang memperoleh perhatian dengan baik, organism akan berkembang menjadi individu yang abnormal, baik fisik ataupun psikis.
Diantara placenta dan bayi terdapat tiga pembuluh darah mirip tali panjang yang disebut tali pusar. Salah satu pembuluh ini berfungsi untuk mengangkut darah yang berisi sari makanan dan oksigen dari placenta ke bayi, Dua saluran yang lainnya berfungsi untuk melakukan transportasi darah yang berisi karbon dioksida dan pembuangan dari bayi ke placenta. Jika kita mengikuti perkembangan embrio, kita akan menemukan setelah empat minggu, proses differensiasi mulai terjadi dimana sekelompok sel di dalam embrio mengubah dirinya menjadi bentuk organ tertentu yang lebih besar.
B.  Tahap Janin
Masa ini memiliki pertumbuhan yang sangat cepat. Embrio yang berkembang menjadi janin sudah memiliki organ-organ internal (jantung, paru-paru, usus besar dan sebagainya) dan eksternal (tangan, kaki, jari-jari kepala) secara lengkap. Janin makin memanjang dan system organ tubuh berkembang semakin kompleks. Hal ini akan terus berlangsung hingga organisme itu matang dan siap untuk dilahirkan.
Periode Janin (akhir bulan kedua perhitungan menurut bulan sampai lahir).
·      Terjadi perubahan pada bagian-bagian tubuh yang telah terbentuk, baik dalam bentuk/rupa maupun perubahan aktual, dan terjadi perubahan dalam fungsi. Tidak tampak bentuk-bentuk baru pada saat ini.
·      Pada akhir bulan ketiga, beberapa organ dalam cukup berkembang sehingga dapat mulai berfungsi. Denyut jantung janin dapat diketahui sekitar minggu kelima belas.
·      Pada akhir bulan kelima, berbagai organ dalam telah menempati posisi hampir seperti posisi di dalam tubuh dewasa.
·      Sel-sel saraf, yang ada sejak minggu ketiga, jumlahnya meningkat pesat selama bulan-bulan kedua, ketiga, dan keempat. Apakah peningkatan pada saat ini akan terus berlangsung atau tidak, bergantung pada kondisi di dalam tubuh ibu, seperti kekurangan gizi yang sebaliknya mempengaruhi perkembangan sel saraf terutama dalam bulan-bulan terakhir periode prenatal.
·      Biasanya gerak-gerak janin tampak pertama kali antara minggu kedelapan belas dan dua puluh. Kemudian meningkat cepat sampai akhir bulan kesembilan di mana gerakan mulai berkembang karena penuhnya pembungkus janin dan tekanan pada otak janin pada saat janin mengambil posisi kepala di bawah di daerah pinggul dalam persiapan untuk lahir. Gerak-gerak janin ini berlainan macamnya, yaitu menggelinding dan menendang, gerak pendek atau cepat.
·      Pada akhir bulan ketujuh, janin sudah cukup berkembang dan dapat hidup bila lahir sebelum waktunya.
·      Pada akhir bulan kedelapan, tubuh janin sudah lengkap terbentuk, meskipun lebih kecil dibandingkan dengan bayi normal yang cukup bulannya.

4.    Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pranatal
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa periode pranatal merupakan periode yang sangat penting dan menentukan perkembangan individu pada periode berikutnya selama periode pranatal ini rahim merupakan lingkungan yang sangat menentukan perkembangn janin. Pada umumnya, Kondisi rahim ibu itu sangat nyaman bagi janin dan terlindung dari setiap gangguan tetapi hal ini tidak berarti bahwa janin tersebut secara absolute luput dari pengaruh-pengaruh luar.
Sebagian besar proses pertumbuhan ibu sangat bargantung pada kondisi internal ibu baik kondisi fisik maupun psikisnya. Sebab ibu dan janin merupakan satu uniza organik yang tunggal. Semua kebutuhan ibu dan janin di penuhi melalui proses fisiologis yang sama. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan pranatal:

a. Makanan
Ibu yang mengandung harus makan makanan yang sehat, yang banyak mengandung vitamin-vitamin serta sedapat mungkin ditambah dengan vitamin-vitamin khusus diluar makanan sehari-hari. Kekurangan vitamin-vitamin dapat menyebabkan adanya gangguan-gangguan mental atau keabnormalan fisik, seperti tulang-tulang lemah, timbul penyakit kulit, kelemahan jasmaniah pada umumnya, ketidak tenangan, dan sebagainya.
b. Penyakit/ Kesehatan ibu
Penyakit itu kadang-kadang dapat mempengaruhi fetus, akan tetapi kadang-kadang ibu-ibu yang mempunyai penyakit tertentu dapat juga melahirkan bayi-bayi yang sehat dan normal.
c. Alkohol
Ibu-ibu yang sering minum minuman keras, kerap kali melahirkan bayi-bayi yang kurang sehat fisik maupun mental.
d. Tembakau
Nikotin yang terdapat dalam tembakau yang diisap oleh ibu pada waktu merokok, menyebabkan gangguan-gangguan dalam tekanan darah dan jalannya jantung ibu. Jadi dengan merokok akan mempengaruhi jantung bayi secara tidak baik.
e. Pengalaman-pengalaman emosional ibu
Ibu pada waktu mengandung mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan baginya, akan melahirkan bayi-bayi yang tidak tenang, sering menangis, sukar tidur dan sebagainya. Oleh karena itu, harus diusahakan agar supaya di waktu mengandung suasana hati ibu selalu senang dan gembira. Sedangkan para ahli psikologi perkembangan yang membahas mengenai perkembangan manusia selalu mengkaitkan istilah nature dan nurture. Dimana setiap perkembangan manusia dipengaruhi oleh interaksi dari kedua hal tersebut.


Konsep nature muncul dipengaruhi oleh aliran filsafat barat yang dikemukakan oleh Jean Jacquess Rousseau. Ia menyatakan bahwa faktor-faktor alamiah mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Istilah nature mengandung pengertian faktor-faktor alamiah yang berhubungan dengan aspek bio-fisiologis terutama keturunan, genetis dan herediter. Perkembangan manusia sangat dipengaruhi oleh faktor keturunan. Sifat-sifat, maupun kepribadian yang dimiliki oleh orang tua akan diturunkan melalui unsur gen kepada anak-anaknya. Bukan hanya yang bersifat fisiologis seperti: berat badan, tinggi badan , warna kulit, rambut, jenis penyakit, akan tetapi juga karakteritik psikologis yang menyangkut tipe, kepribadian, kecerdasan, bakat, kreativitas, dan lain-lain.
Sedangkan konsep nurture dipengaruhi oleh aliran filsafat empirisme yang dikemukakan oleh Jhon Locke. Melalui teori tabula rasa, Locke mengatakan bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan suci, bagaikan kertas putih yang masih bersih, ia percaya bahwa baik dan buruknya perkembangan hidup manusia tidak dilepaskan  dari pengaruh lingkungannya. Konsep nurture merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan lingkungan eksternal, seperti: pola asuh, pendidikan, sosial budaya, media masa, status sosial ekonomi, agama, dan sebagainya. Seorang individu akan berkembang menjadi orang dewasa yang baik, mandiri, cerdas, dan bertanggung jawab, apabila ia berada dalam lingkungan hidup yang mendukung perkembangan tersebut. Lingkungan hidup yang buruk akan menyebabkan individu berkembang menjadi seorang pribadi yang tidak baik, bodoh, jahat, dan sebagainya.












BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Keberlangsungan masa pranatal merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan awal dalam kehidupan manusia. Proses pertumbuhan dan perkembangannya dimulai sejak terjadinya konsepsi, yakni pertemuan antara sperma dan sel telur (ovum) yang akan menghasilkan benih manusia (zygote) yang kemudian berkembang menjadi organism atau janin (embrio) sebagai calon manusia yang dikenal sebagai fetus (bayi dalam kandungan). Pada umumnya, masa prenatal berlangsung sekitar sembilan bulan atau 266 hari dan berakhir   
Pada saat bayi dilahirkan, variasi individual memang sering terjadi, ada yang lahir lebih awal (premature) dari waktu tersebut dan ada pula yang lebih lambat (late mature), tergantung pada kondisinya masing-masing.
Ada tiga faktor dominan yang mempengaruhi proses perkembangan pada masa pranatal, yaitu faktor pembawaan (heredity) yang merupakan kondisi yang memungkinkan berlangsungnya proses perkembangan, dan faktor waktu (time) yang merupakan saat-saat tibanya masa peka atau kematangan (maturation).
Masa pranatal merupakan masa yang harus mendapat perhatian serius, karena apapun yang terjadi pada masa ini, baik positif maupun negative, akan berpengaruh pada tahap-tahap perkembangan selanjutnya. Setiap kondisi yang tidak baik akan membawa dampak buruk bagi pertumbuhan dan perkembangannya di kemudian hari. Oleh sebab itu, berbagai cara dan upaya dilakukan oleh para ahli psikologi perkembangan dan para ahli medis agar proses pertumbuhan dan perkembangan masa kehamilan berjalan dengan baik dan lancar. Namun, upaya ini tidak akan maksimal tanpa adanya kerjasama dari calon ayah dan calon ibu.







DAFTAR PUSAKA

Desmita dan Samsunuwiyati. 2006. Psikologi Perkembangan, Bandung:PT Remaja  Rosdakarya
Elizabeth B. Hurlock, 1980, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang  Kehidupan, Jakarta:PT Erlangga